Hallo para rakyat...
Terima Kasih sudah berkenan berkunjung ke blog sederhana saya :pDi minggu-minggu terakhir liburan kuliah, kami ber3 (Saya, Iqbal dan Ka Novi) akhirnya ngejalanin planning dadakan untuk naik gunung.
Ada yang tau nama Gunung ini? berapa tingginya? dan dimana Lokasinya?
Foto ini Asli tanpa editan :p |
Yap! Ini dia Puncak Gunung Prau.
Untuk sampai ke puncak gunung ini, kita harus melewati 3 buah pos terlebih dahulu dengan kisaran waktu normalnya kurang lebih 2 - 2,5 jam.
Minggu, 24 - 25 Agustus 2014
Berangkat hari minggu magrib dari Jakarta (Lebak Bulus) menaiki bus Dieng Indah menuju pertigaan Wonosobo, Jawa Tengah. Perjalanan itu kami tempuh kurang lebih 12 jam. Dari situ lanjut lagi naik angkot (warna kuning) ke alun-alun. Di alun-alun lanjut lagi naik mobil mikrobus menuju Dieng - Petak Banteng.
Sampai di basecamp kira-kira jam 9-an. Kami langsung mengurus surat izin mendaki, biaya perizinannya Rp. 4.000,- kemudian ganti pakaian lapangan dan membeli air. Setelah itu langsung caaaw....
Berdasarkan pengalaman salah jalan, kalo mau naik gunung Prau, harus lewat rumah warga dulu sedikit, ga jauh dari basecamp. Patokan gangnya depan toko outdoor avtech BUKAN lurus terus gatau mau kemana hahaha Kata orang sana sih, kalo lurus terus itu ke gunung Sikunir. Maklum lah yaa, pertama kali kesana haha :p
Setelah melewati rumah warga, langsung disambut puluhan tangga kemudian ladang milik warga. Setelah itu, kini saatnya jalanan bebatuan. Entah ini memang benar jalur yang biasa digunakan pendaki atau bukan saya kurang tau. Soalnya, selama perjalanan kami hanya bertemu dengan pendaki lain yang mau turun BUKAN naik. Soalnya (lagi), berdasarkan catper-catper yang kita baca, jalannya itu gaada bebatuan kaya gini. Aah sudahlah, biarkan ini menjadi rahasia Ilahi hahaha
Tanjakan bebatuan. Mayanlaah (Liat jalanannya jangan liat orangnya) |
Sehabisnya jalanan bebatuan ini, itu dia Pos 1. Ada gubuk
Waktu kesana, ketika menuju pos 2 ada bangunan yang nantinya mau dijadikan warung. (Kata bapak dibangunan itu). Waaa makin enak aja ini mah haha ga sekalian dipuncak diri-in Sevel -_-
Sesampainya di pos 2, gaada shelter (bangunan). cuma lahan kosong dan papan plang bertuliskan pos 2
Langsung lanjut lagi ke pos 3, jalannya semakin nanjaaaak! hampir gaada jalan landai. Yuhuuuu! Puncak ga jauh lagi apabila sudah berhadapan dengan jalan yang diberi pegangan tali webbing. Tali ini berguna banget. terlebih ketika turun. soalnya, tanahnya gembur, ga terlalu kuat buat pijakan kaki. liciiiiin, mudah terpleset jika ga hati-hati. Makanya terima kasih banyak kepada pihak yang berinisiatif memberikan tali di jalur tersebut :)
Perjalanan menuju pos 2 |
Liat akar-akar itu keluar, keker bangeeet |
Pos 3 - Cacingan (Kenapa harus cacing?) |
Kabut di puncak gunung Prau |
Bunga Daisy (Lonte Sore) di puncak gunung Prau |
Segera diriin tenda karna kabutnya ga nahaan, ga keliataan. Kabutnya labil. Setelah tenda berdiri, saatnya
Saya - Ka Novi - Iqbal (Ketika berkabut) |
Mendadak Ceraaah |
Background nya gunung Sindoro di Puncak Gunung Prau - Sore hari |
Ka Novi bersama bunga Daisy (Lonte Sore) yg imut-imut, banyaaak bgt di puncak |
![]() |
Hello Gunung Sindoro dan Sumbing yang gagah ;) - Pagi hari |
![]() |
Ketika Sunset, tanpa editaaan! |
Malam harinyaa, satu per satu pendaki lain bermunculan baru sampai puncak. saya kira mah cukup 3 tenda saja -_- Ternyataa wakwaw banget haha Rameeeeee! Tapi tetep asik kok, baik-baik dan ramah ;)
Kesimpulannyaa, gunung Prau ini Recommended banget untuk di singgahi. Bawa persediaan air yg banyak (karna tidak ada sumber air), pakaian hangat (karna sangat dingin), dan tanamkan dalam diri 3P (Pergi-Puncak-Pulang) :p
Oiya satu lagi. Ketika pulang, kami sempetin makan makanan khas Wonosobo terlebih dahulu. MIE ONGKLOK namanya. Tempatnya di pinggir jalan, jadi mayan mudahlah nyarinya. Denger-denger, kenapa makanan ini dikasih nama mie ongklok, karena kata "ongklok" itu artinya keranjang kecil yg terbuat dari bambu yang digunakan untuk merebus mie-nya. Jadiii, mie-nya itu dicelupkan ke dalam air yang mendidih dengan menggunakan ongklok. Hahaha Lucu ya :p Penasaran dgn mie Ongklok? Dateng ke Wonosobo, cobain sendiri hehehe
Estimasi Biaya:
24-26 Agustus 2014
Berangkat:
1. Bus Dieng Indah Lebak Bulus - Wonosobo (Rp.105.000,-)
2. Angkot Kuning ke Alun-alun (Rp. 2.500,-)
3. Mobil Mikrobus ke Petak Banteng (Rp. 10.000,-)
4. Tiket Pendakian Gn,Prau (Rp. 4.000,-)
Pulang:
1. Mobil Mikrobus ke RM. Mie Ongklok (Rp.10.000,-)
2. Angkot Kuning ke Terminal Mendolo (Rp. 2.500,-)
3. Bus Sinar Jaya ke Lebak Bulus (Rp. 97.000,-)
Lain-lain:
1. Logistik (Rp. 170.000,-) Masih sisa banyaaak
2. 2 Stiker Gn. Prau (Rp. 5.000,-)
3. Carica 1 Kardus (Rp. 35.000) Isi 12
4. Mie Ongklok makanan khas disana (Rp. 16.500,-)
Akhir kata Terima kasih untuk:
1. Allah Swt yang me-Ridhoi perjalanan kami
2. Orangtua yang mau direpotkan atas hobi kami
3. Iqbal dan ka Novi yang menjadi teman perjalanan yg menyenangkan
4. Ibu di Petak Banteng yg memberi tau jalur pendakian Gn. Prau
5. Mas Misyadi yang baik hati mau menampung kami untuk numpang mandi
6. Abang supir (dari Jakarta-Dieng) yang membawa kami dgn selamat
7. Teman-teman yg mendukung perjalanan kami, yg tidak bisa disebutkan satu persatu.
Salam Lestari
-Arianne Sarah-
0 komentar:
Posting Komentar