Selasa, 12 Agustus 2014

Really, it's me :)

"Saya ingin seperti yang Allah inginkan, bukan seperti yang orang lain inginkan" 
-Arianne Sarah-


Kini kalimat itu yang membimbing saya untuk selalu melibatkan Allah disetiap perjalanan hidup saya. Karena wanita mana yang tidak ingin diberi julukan wanita sholeha? Wanita mana yang tidak ingin menikah, memiliki suami shaleh serta anak-anak yang pintar dalam bimbingan dan keridhoan Allah? Saya rasa semua wanita muslimah menginginkan itu :)

Saat ini, banyak teman-teman sekolah saya merasa kaget akan perubahan pola pikir dan penampilan diri saya. Berakar dari keresahan itu, niih saya kasih tau mengapa saya seperti saat ini. Biar ga pada kaget lagi dan nanya-nanya lagi :) :p 

Dulu saya tidak berhijab, tomboy, tidak banyak menyelipkan nama Allah dalam ucapan (status, tweet, pm), tidak penurut, dan tidak yang baik-baik lainnya. Sikap seperti itu, terjadi kurang lebih selama mengenyam pendidikan formal 12 tahun (SD-SMP-SMA). Jadi bayangkan saja sudah berapa banyak dosa yang saya buahi dan berapa lama saya berteman dengan setan ketika masa-masa itu. 

Pengalaman adalah guru terbaik. Istilah itu sepertinya cocok untuk saya saat ini. Pengalaman buruk dimasa sekolah dulu menjadi guru terbaik untuk kehidupan saya saat ini. Menjadi guru terbaik agar kini tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat semasa sekolah. Mengapa saya katakan kini? Karena justru ketika masa-masa itu sudah terlewatkan, kita baru menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Padahal ketika masa-masa itu terjadi, tidak ada tuh pikiran seperti itu. Malah kita menganggapnya bahwa itu benar-benar saja. Bener apa bener? hehe

Yaudahlah yaaa..saya bukan wanita yang hebat yang bisa mengembalikan waktu. Jadii jalani saja sisa hidup, usia yang masih Allah berikan untuk kembali kepadaNya dan sesuai jalurNya. Caranya? 


"Saya ingin seperti yang Allah inginkan, bukan seperti yang orang lain inginkan"

Setamatnya dari bangku SMA, saya diterima di Universitas Islam di Jakarta. Sepertinya berawal dari situ pikiran saya terbuka bebas. Memang Allah sangat baik, menggiring saya untuk kembali ke jalurNya dengan cara yang baik, lembut dan indah. 

Di kehidupan perkuliahan inilah saya banyak belajar memperdalam Islam, memperdalam bagaimana menjadi muslimah, dan tak lupa mempelajari buku-buku tentang pemberdaya karna itu jurusan kuliah yang saya ambil hehe Memang benar, untuk berubah menjadi lebih baik faktor lingkungan menjadi sangat penting. Jadi inget kata-kata ayah saya dulu ketika masih sekolah:


"Meskipun kamu ga melihara babi tapi kamu main sama orang yang melihara hewan tersebut tetap aja kamu kecipratan bau babinya atau lumpurnya" 

Artinya pilih-pilih temen ketika bergaul. Pilih-pilih Universitas sebelum masuk. Itu penting, supaya kecipratan hal-hal baik darinya. Bukannya memanfaatkan tapi pada akhirnya keduanya akan saling bersinergi.Pendapat Subjektif nih ya. Ini juga salah satu alasannya kenapa saya sulit diajak main sama teman-teman SMA khususnya. Sulit menyatukan sinergi kalian dengan saya saat ini (yang sudah berhijab). Kalian mengolok-olok saya atas perubahan diri saya saat ini. Padahal siapa yang tau baik kalian atau saya yang lebih baik? Kalian menertawai penampilan saya kini, saya pun juga begitu. Menertawai kalian yang masih gitu-gitu saja. Padahal diantara kita tidak ada yang tau kapan Allah memanggil? Kalian menganggap saya sok alim dengan hijab di kepala saya padahal ini merupakan perintah wajib Allah bagi wanita muslimah. Duh kok jadi sensi. Hmm...sudahlah -_-

Untung saja Allah menggiring saya ke lingkungan Universitas Islam sehingga saya kecipratan baikknya. Tapi bukan berarti Universitas tanpa label Islam ga baik loh ya jangan salah kira hehe 

Sudahlah, saya sudahi saja. Menulis ini memacu adrenalin saya. Akhir kata Doakan agar saya istiqamah ya ;)

"Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya dan yang membencimu tidak akan mempercayainya. (Ali bin Abi Thalib)"


@ArianneSarah

0 komentar: