Sabtu, 06 September 2014

Gunung Prau via Patak Banteng

Hallo para rakyat...
Terima Kasih sudah berkenan berkunjung ke blog sederhana saya :p


Di minggu-minggu terakhir liburan kuliah, kami ber3 (Saya, Iqbal dan Ka Novi) akhirnya ngejalanin planning dadakan untuk naik gunung.
Ada yang tau nama Gunung ini? berapa tingginya? dan dimana Lokasinya?

Foto ini Asli tanpa editan :p
Gunung ini adanya di dataran tinggi Dieng, tepat di perbatasan Kendal dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tinggi gunung ini 2565 Mdpl. Dari puncak gunung ini, nantinya kita bisa liat beberapa gunung lainnya yang ada di Jawa Tengah. (Kalo beruntung ga berkabut tapinya :p) Makanya kalo mau kesini, ketika musim kemarau aja (April-September). Kenapa? Pendakian jauh lebih nyaman meskipun jalur pendakiannya lebih berdebu, ga licin karna hujan, dan yang terpenting bisa ngeliat pemandangannya.

Yap! Ini dia Puncak Gunung Prau.

Untuk sampai ke puncak gunung ini, kita harus melewati 3 buah pos terlebih dahulu dengan kisaran waktu normalnya kurang lebih 2 - 2,5 jam.

Minggu, 24 - 25 Agustus 2014
Berangkat hari minggu magrib dari Jakarta (Lebak Bulus) menaiki bus Dieng Indah menuju pertigaan Wonosobo, Jawa Tengah. Perjalanan itu kami tempuh kurang lebih 12 jam. Dari situ lanjut lagi naik angkot (warna kuning) ke alun-alun. Di alun-alun lanjut lagi naik mobil mikrobus menuju Dieng - Petak Banteng.

Sampai di basecamp kira-kira jam 9-an. Kami langsung mengurus surat izin mendaki, biaya perizinannya Rp. 4.000,- kemudian ganti pakaian lapangan dan membeli air. Setelah itu langsung caaaw....

Berdasarkan pengalaman salah jalan, kalo mau naik gunung Prau, harus lewat rumah warga dulu sedikit, ga jauh dari basecamp. Patokan gangnya depan toko outdoor avtech BUKAN lurus terus gatau mau kemana hahaha Kata orang sana sih, kalo lurus terus itu ke gunung Sikunir. Maklum lah yaa, pertama kali kesana haha :p

Setelah melewati rumah warga, langsung disambut puluhan tangga kemudian ladang milik warga. Setelah itu, kini saatnya jalanan bebatuan. Entah ini memang benar jalur yang biasa digunakan pendaki atau bukan saya kurang tau. Soalnya, selama perjalanan kami hanya bertemu dengan pendaki lain yang mau turun BUKAN naik. Soalnya (lagi), berdasarkan catper-catper yang kita baca, jalannya itu gaada bebatuan kaya gini. Aah sudahlah, biarkan ini menjadi rahasia Ilahi hahaha

Tanjakan bebatuan. Mayanlaah (Liat jalanannya jangan liat orangnya)

Sehabisnya jalanan bebatuan ini, itu dia Pos 1. Ada gubuk derita milik warga. Lanjut ke pos 2, jalannya ga bebatuan lagi. Sudah tanah, disamping kanan kirinya Ladang perkebunan warga yang amat sangat ramah. Disini, pemandangan sekitaran Petak Banteng keliatan dari atas. Indaaah banget.





Waktu kesana, ketika menuju pos 2 ada bangunan yang nantinya mau dijadikan warung. (Kata bapak dibangunan itu). Waaa makin enak aja ini mah haha ga sekalian dipuncak diri-in Sevel -_-
Sesampainya di pos 2, gaada shelter (bangunan). cuma lahan kosong dan papan plang bertuliskan pos 2
Langsung lanjut lagi ke pos 3, jalannya semakin nanjaaaak! hampir gaada jalan landai. Yuhuuuu! Puncak ga jauh lagi apabila sudah berhadapan dengan jalan yang diberi pegangan tali webbing. Tali ini berguna banget. terlebih ketika turun. soalnya, tanahnya gembur, ga terlalu kuat buat pijakan kaki. liciiiiin, mudah terpleset jika ga hati-hati. Makanya terima kasih banyak kepada pihak yang  berinisiatif memberikan tali di jalur tersebut :)

Perjalanan menuju pos 2



Liat akar-akar itu keluar, keker bangeeet

Pos 3 - Cacingan (Kenapa harus cacing?)

Kabut di puncak gunung Prau

Bunga Daisy (Lonte Sore) di puncak gunung Prau 

Yippiiiii! Akhirnya sampai puncak. 3 jam waktu perjalanan kami. ketika itu baru 2 tenda yang sudah berdiri. jika ditambah kami yang baru datang berarti 3 tenda. Alhamdulillah ga terlalu rame :p
Segera diriin tenda karna kabutnya ga nahaan, ga keliataan. Kabutnya labil. Setelah tenda berdiri, saatnya kita kuis kita jalan-jalaaan, foto-foto hehe Ini dia hasilnyaaa:

Saya - Ka Novi - Iqbal (Ketika berkabut)
Mendadak Ceraaah
Background nya gunung Sindoro di Puncak Gunung Prau - Sore hari

Ka Novi bersama bunga Daisy (Lonte Sore) yg imut-imut, banyaaak bgt di puncak 
Hello Gunung Sindoro dan  Sumbing yang gagah ;) - Pagi hari
Ketika Sunset, tanpa editaaan! 

Malam harinyaa, satu per satu pendaki lain bermunculan baru sampai puncak. saya kira mah cukup 3 tenda saja -_-  Ternyataa wakwaw banget haha Rameeeeee! Tapi tetep asik kok, baik-baik dan ramah ;)

Kesimpulannyaa, gunung Prau ini Recommended banget untuk di singgahi. Bawa persediaan air yg banyak (karna tidak ada sumber air), pakaian hangat (karna sangat dingin), dan tanamkan dalam diri 3P (Pergi-Puncak-Pulang) :p

Oiya satu lagi. Ketika pulang, kami sempetin makan makanan khas Wonosobo terlebih dahulu. MIE ONGKLOK namanya. Tempatnya di pinggir jalan, jadi mayan mudahlah nyarinya. Denger-denger, kenapa makanan ini dikasih nama mie ongklok, karena kata "ongklok" itu artinya keranjang kecil yg terbuat dari bambu yang digunakan untuk merebus mie-nya. Jadiii, mie-nya itu dicelupkan ke dalam air yang mendidih dengan menggunakan ongklok. Hahaha Lucu ya :p  Penasaran dgn mie Ongklok? Dateng ke Wonosobo, cobain sendiri hehehe

Estimasi Biaya:
24-26 Agustus 2014
Berangkat:
1. Bus Dieng Indah Lebak Bulus - Wonosobo (Rp.105.000,-)
2. Angkot Kuning ke Alun-alun (Rp. 2.500,-)
3. Mobil Mikrobus ke Petak Banteng (Rp. 10.000,-)
4. Tiket Pendakian Gn,Prau (Rp. 4.000,-)
Pulang:
1. Mobil Mikrobus ke RM. Mie Ongklok (Rp.10.000,-)
2. Angkot Kuning ke Terminal Mendolo (Rp. 2.500,-)
3. Bus Sinar Jaya ke Lebak Bulus (Rp. 97.000,-)

Lain-lain:
1. Logistik (Rp. 170.000,-) Masih sisa banyaaak
2. 2 Stiker Gn. Prau (Rp. 5.000,-)
3. Carica 1 Kardus (Rp. 35.000) Isi 12
4. Mie Ongklok makanan khas disana (Rp. 16.500,-)

Akhir kata Terima kasih untuk:
1. Allah Swt yang me-Ridhoi perjalanan kami
2. Orangtua yang mau direpotkan atas hobi kami
3. Iqbal dan ka Novi yang menjadi teman perjalanan yg menyenangkan
4. Ibu di Petak Banteng yg memberi tau jalur pendakian Gn. Prau
5. Mas Misyadi yang baik hati mau menampung kami untuk numpang mandi
6. Abang supir (dari Jakarta-Dieng) yang membawa kami dgn selamat
7. Teman-teman yg mendukung perjalanan kami, yg tidak bisa disebutkan satu persatu.



Salam Lestari
-Arianne Sarah-

Selasa, 12 Agustus 2014

Really, it's me :)

"Saya ingin seperti yang Allah inginkan, bukan seperti yang orang lain inginkan" 
-Arianne Sarah-


Kini kalimat itu yang membimbing saya untuk selalu melibatkan Allah disetiap perjalanan hidup saya. Karena wanita mana yang tidak ingin diberi julukan wanita sholeha? Wanita mana yang tidak ingin menikah, memiliki suami shaleh serta anak-anak yang pintar dalam bimbingan dan keridhoan Allah? Saya rasa semua wanita muslimah menginginkan itu :)

Saat ini, banyak teman-teman sekolah saya merasa kaget akan perubahan pola pikir dan penampilan diri saya. Berakar dari keresahan itu, niih saya kasih tau mengapa saya seperti saat ini. Biar ga pada kaget lagi dan nanya-nanya lagi :) :p 

Dulu saya tidak berhijab, tomboy, tidak banyak menyelipkan nama Allah dalam ucapan (status, tweet, pm), tidak penurut, dan tidak yang baik-baik lainnya. Sikap seperti itu, terjadi kurang lebih selama mengenyam pendidikan formal 12 tahun (SD-SMP-SMA). Jadi bayangkan saja sudah berapa banyak dosa yang saya buahi dan berapa lama saya berteman dengan setan ketika masa-masa itu. 

Pengalaman adalah guru terbaik. Istilah itu sepertinya cocok untuk saya saat ini. Pengalaman buruk dimasa sekolah dulu menjadi guru terbaik untuk kehidupan saya saat ini. Menjadi guru terbaik agar kini tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat semasa sekolah. Mengapa saya katakan kini? Karena justru ketika masa-masa itu sudah terlewatkan, kita baru menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Padahal ketika masa-masa itu terjadi, tidak ada tuh pikiran seperti itu. Malah kita menganggapnya bahwa itu benar-benar saja. Bener apa bener? hehe

Yaudahlah yaaa..saya bukan wanita yang hebat yang bisa mengembalikan waktu. Jadii jalani saja sisa hidup, usia yang masih Allah berikan untuk kembali kepadaNya dan sesuai jalurNya. Caranya? 


"Saya ingin seperti yang Allah inginkan, bukan seperti yang orang lain inginkan"

Setamatnya dari bangku SMA, saya diterima di Universitas Islam di Jakarta. Sepertinya berawal dari situ pikiran saya terbuka bebas. Memang Allah sangat baik, menggiring saya untuk kembali ke jalurNya dengan cara yang baik, lembut dan indah. 

Di kehidupan perkuliahan inilah saya banyak belajar memperdalam Islam, memperdalam bagaimana menjadi muslimah, dan tak lupa mempelajari buku-buku tentang pemberdaya karna itu jurusan kuliah yang saya ambil hehe Memang benar, untuk berubah menjadi lebih baik faktor lingkungan menjadi sangat penting. Jadi inget kata-kata ayah saya dulu ketika masih sekolah:


"Meskipun kamu ga melihara babi tapi kamu main sama orang yang melihara hewan tersebut tetap aja kamu kecipratan bau babinya atau lumpurnya" 

Artinya pilih-pilih temen ketika bergaul. Pilih-pilih Universitas sebelum masuk. Itu penting, supaya kecipratan hal-hal baik darinya. Bukannya memanfaatkan tapi pada akhirnya keduanya akan saling bersinergi.Pendapat Subjektif nih ya. Ini juga salah satu alasannya kenapa saya sulit diajak main sama teman-teman SMA khususnya. Sulit menyatukan sinergi kalian dengan saya saat ini (yang sudah berhijab). Kalian mengolok-olok saya atas perubahan diri saya saat ini. Padahal siapa yang tau baik kalian atau saya yang lebih baik? Kalian menertawai penampilan saya kini, saya pun juga begitu. Menertawai kalian yang masih gitu-gitu saja. Padahal diantara kita tidak ada yang tau kapan Allah memanggil? Kalian menganggap saya sok alim dengan hijab di kepala saya padahal ini merupakan perintah wajib Allah bagi wanita muslimah. Duh kok jadi sensi. Hmm...sudahlah -_-

Untung saja Allah menggiring saya ke lingkungan Universitas Islam sehingga saya kecipratan baikknya. Tapi bukan berarti Universitas tanpa label Islam ga baik loh ya jangan salah kira hehe 

Sudahlah, saya sudahi saja. Menulis ini memacu adrenalin saya. Akhir kata Doakan agar saya istiqamah ya ;)

"Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapapun karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya dan yang membencimu tidak akan mempercayainya. (Ali bin Abi Thalib)"


@ArianneSarah

Kamis, 13 Maret 2014

Setting Aplikasi Android untuk Remote Slide Presentasi

Selama menjadi mahasiswa, takkan pernah luput dari kata Presentasi. Menggunakan laptop saat presentasi, otomatis harus selalu "mengontrol" laptop untuk menjalankan slide-nya. Dari kesulitan ini, timbul kemudahan. Ada aplikasi Android yang bisa mengontrol slide presentasi pada laptop dengan bermodalkan jaringan Wifi. Aplikasi itu bernama: "PowerPoint OpenOffice Remote atau Remote PPT ODP".

Alat yang dibutuhkan:

1. Handphone Android
2. Laptop yang memiliki jaringan WIFI

Untuk dapat menggunkan aplikasi remote ini, tentu saja harus memasang aplikasi tersebut di HP Android dan juga di Desktop/ PC. Aplikasi desktop itulah yang akan digunakan untuk menjalin koneksi antara HP dengan PC. Koneksi yang dilakukan adalah via Wi-fi. Sebelumnya, Hp Android itu perlu kita set agar menjadi portable Wi-Fi hotspot sehingga keberadaan HP terbaca oleh PC. 


Jadi cara 1: Memasang aplikasi Remote PPT ODP di HP dan di PC. Ini Link download-nya: http://www.android-powerpoint.com/powerpoint/ 


Berhubung file ini berekstensi .jar maka laptop kamu harus terinstal java terlebih dahulu agar bisa menjalankannya. 



Hasil Download

Cara ke2:  Hidupkan Hotspot WIFI Portable di HP Android kamu kemudian sambungkan Wifi Android ke Laptop
Cukup ceklis Portable Wifi untuk menghidupkan

Cara ke3: Buka Apliksi Remote PPT ODP di PC yang sudah kamu download melalui Java




Hasilnya akan muncul seperti ini

Cara ke4: Lihat IP Address yang tampil di Android (Di aplikasi Remote PPT ODP - Connect to PC), kemudian masukkan ke Insert IP Manually di PC. Setelah itu, klik open file untuk memilih powerpoint yang akan digunakan.

IP Address di HP Saya

Setelah selesai memilih power point yang kita inginkan, maka secara otomatis akan terbuka power point-nya. Kemudian pada power point yang sudah terbuka, klik Slide Show atau F5 agar ketika proses loading semua data bisa terlihat. 

Cara ke5: Klik Load Presentation di HP Android untuk memproses penyambungan antara HP dengan PC. Tunggu beberapa menit tergantung banyaknya jumlah slide. Jika proses sudah selesai klik Start Presentation. Maka, hasilnya akan seperti dibawah ini

Dan ini hasilnyaa ;)


Untuk mengganti slide, cukup dengan touch atau menyentuh slide yang kamu inginkan di HP Android. Selamat Mencoba. Semoga Bermanfaat ;)

Jumat, 07 Maret 2014

REKOMENDASI: Belajar Perkalian dengan Cepat

Modernisasi. Yaa modernisasi telah membawa dampak bagi masyarakat saat ini. Salah satu dampak hebatnya adalah kian pesatnya perkembangan teknologi. 

Teknologi menjadi sarana yang menyediakan barang-barang atau informasi yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Contoh simple-nya Handphone.

Handphone saat ini menjadi amat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Sehingga pertanyaannya sekarang, siapa yang tak punya teknologi tersebut? Tidak ada! Rata-rata memiliki. Yakaan? Di Handphone, semua aplikasi bisa kita dapatkan. Bahkan dengan alasan memudahkan pengguna, kalkulator pun sampai tersedia. Padahal, justru sebaliknya. itu menjadi ancaman serius.

Adanya kalkulator di handphone, lebih banyak dampak negatifnya. Coba renungkan, lebih banyak menggunakan kalkulator atau menghitung sendiri? Dan pasti lebih cepat putus asa kan ketika menghitung tanpa kalkulator? Itu tuh hasil dari selalu mengandalkan kalkulator ehehe :p

Makanya disini saya ingin sharing, cara menghitung perkalian dengan cara yang baru. Pastinya Tanpa kalkulator dan lebih cepat apabila kamu sudah hapal rumusnya. Niiiih coba dipelajari. Jangan putus asa ya! Dicoba terus dengan soal-soal yang berbeda, agar terbiasa ;)